Selasa, 18 Desember 2012

Makna Tanda Daur Ulang di Sebuah Produk


Hai teman-teman, pasukan oranges kembali dengan artikel baru : D. Sebelumnya kita sudah membicarakan tentang kawasan tertib sampah di kota kendari. Sekarang pasukan oranges mau membagikan informasi tentang tanda daur ulang dari sebuah produk. Taukah teman-teman ada berapa banyak tanda daur ulang pada sebuah produk? Baik di produk seperti botol atau pada sebuah kaleng. Kira-kira, teman-teman udah ada yang tau belum ya arti dari tanda daur ulang yang ada di sebuah produk?

            Mungkin sedikit dari teman-teman sudah ada yang tahu akan arti dari tanda daur ulang yang sudah tersebar di lingkungannya. Bagi teman-teman yang sudah tau, informasi yang akan diberikan pasukan oranges kali ini mungkin dapat dijadikan sebagai pengetahuan tambahan ya. Tetapi bagi teman-teman yang belum tau, ayo kita  lihat arti dari tanda daur ulang pada artikel dibawah ini.


  • PET (Polyethylene Terephtpalate)

Plastik jenis ini terdapat di bagian bawah botol, dengan logo daur ulang dan angka 1 berada di tengahnya serta tulisan PETE atau PET. Tanda daur ulang ini biasanya dipakai di plastik yang jernih, transparan, dan tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua jenis botol minuman.

Botol dengan tanda ini sebaiknya digunakan hanya untuj sekali pakai. Kenapa? Karena jika terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat atau panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.

·         HDPE (High Density Polyethylene)

Pada plastik ini terdapat logo daur ulang berbentuk segitiga dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene). Plastik ini biasanya dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain

. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.

HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Tetapi seiring waktu, sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat jika dipakai terus menerus.

·         V (Polyvinyl Chloride)

Plastik jenis ini terdapat logo daur ulang dengan angka 3 ditenagh dan terkadang berwarna merah. Di plastik ini terdapat juga tulisan V V yang artinya adalah PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. PVC yang mengandung DEHA dapat bereaksi  dengan makanan saat bersentuhan langsung dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini.

Karena DEHA ini bisa lumer pada suhu -15oC, reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini mempunyai potensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan pelembut, seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami seperti daun pisang. 


·         LDPE (Low Density Polyethylene)

Plastik ini tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengah dan tulisan LDPE. LDPE (low density polyethylene) adalah plastik tipe cokelat (thermoplastic) yang dibuat dari minyak bumi. Plastik ini biasanya dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.
Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.

Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas namun tetap kuat dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
·         PP (Polypropylene)
Pada plastik ini terdapat logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya dan tulisan PP. PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama jika berhubungan dengan makanan dan minuman. Seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan yang paling penting adalah botol minum untuk bayi.

Karakteristik plastik ini biasanya botol transparan yang tidak jernih. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Carilah dengan kode angka 5 apabila kita mau membeli barang berbahan plastik, terutama plastik yang akan digunakan untuk menyimpan berbagai kemasan makanan dan minuman.

·         PS (Polystyrene)

Pada plastik ini terdapat  logo daur ulang dengan angka 6 di tengah dan tulisan PS. PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja. PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain.
Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene terdapat juga di asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari, karena berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang.
Jika ingin didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Bahan ini biasanya dapat dikenali dengan kode angka 6, tetapi jika tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar. Cara ini merupakan cara yang terakhir dan sebaiknya dihindari. Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan bekas.
Itulah beberapa tanda daur ulang dengan fungsi dan bahayanya yang beredar di lingkungan sekitar kita. Ada yang aman kita gunakan dan ada juga yang tidak. Karena hal inilah kita semua harus berhati-hati dalam meggunakannya. Dengan adanya artikel ini diharapkan juga bisa memberikan informasi dan pengetahuan yang lebih lagi bagi teman-teman sekalian. (Meli)

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar