Daur ulang merupakan upaya memanfaatkan kembali barang-barang yang dianggap sudah tidak memiliki nilai ekonomis, melalui proses fisik maupun kimiawi atau keduanya hingga didapat suatu produk yang dapat dipergunakan dan diperjualbelikan lagi. Produk baru tersebut pada umumnya memiliki kualitas yang lebih rendah karena sudah kehilangan sebagian karakteristik bahannya. Dari sekian banyak sampah, ada beberapa jenis yang umumnya di daur ulang. berikut ini merupakan daftar sampah yang umum untuk di lakukan daur ulang.
Walaupun punya predikat yang sedikit jelek, coba anda bayangkan kalau tidak ada pemulung. Sudah pasti sampah kita berserakan di mana-mana. Sedikit-banyak, pemulung memiliki andil dalam proses daur ulang limbah. Apalagi Indonesia merupakan negeri yang kaya akan limbah plastik. coba anda lihat, dimana-mana anda pasti melihat limbah plastik berserakan. Entah disebabkan karena orang-orang yang tidak peduli, atau memang harus dibuktikan bahwa di negeri ini banyak limbah plastiknya.
Mata rantai pekerjaan daur ulang plastik pada umumnya bermula dari :
1. Pemulung
2. Pengepul
3. Penggilingan bahan daur ulang plastik
4. Pembuatan pelet / biji plastik
5. Pabrik pembuatan peralatan /perabotan.
Ternyata Indonesia sebagai negeri yang banyak dengan limbah plastik yang berserakan, memiliki pemulung yang sangat dapat diandalkan. Dan hal ini menguntungkan kita dalam pemanfaatan limbah plastik di Indonesia dibandingkan negara maju. Di negara maju pemisahan secara manual dianggap tidak mungkin dilakukan. Tapi Indonesia? Hal ini dimungkinkan karena di Indonesia kita mempunyai tenaga kerja melimpah sehingga pemisahan tidak perlu dilakukan dengan peralatan canggih yang memerlukan biaya tinggi. Sisi buruknya, apakah orang-orang kita yang bekerja di sektor tersebut tidak memiliki kerjaan lain alias terpaksa?
Kembali ke pokok cara melakukan daur ulang limbah plastik. Pada rantai pekerjaan daur ulang plastik, rantai pertama hingga ke tiga sudah banyak dilakukan oleh para pelaku usaha daur ulang, sedangkan rantai 4 dan 5 masih terbatas dilakukan oleh pelaku daur ulang yang bermodal besar. Untuk itu, penerapan teknik pencetakan plastik sistim manual akan dapat mengurangi biaya investasi dan terjangkau oleh para pelaku daur ulang yang bermodal kecil.
Sistim manual pencetakan produk plastik pada dasarnya adalah memanaskan limbah plastik cacahan hingga meleleh dan mencetak dengan memberikan tekanan kepada cetakan yang sudah disediakan kemudian didinginkan. Produk yang dihasilkan tidak akan kalah mutunya dengan produk hasil pencetakan sistim otomatis. Secara skematik, proses manual dibandingkan dengan proses otomatis dapat digambarkan sebagai berikut:
Adapun proses pencetakan plastik daur ulang dapat menggunakan teknologi sederhana dan harganya pun dapat terjangkau oleh pelaku daur ulang plastik yang bermodal kecil. Dengan demikian maka diharapkan bahan baku daur ulang tidak harus selalu dikirim ke industri besar yang memerlukan transportasi tambahan tetapi cukup dicetak di tingkat lapak.
Posted by : Stefan Wahyudi
Sumber diambil dari : http://www.cara.aimyaya.com/2012/02/cara-melakukan-daur-ulang-limbah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar