Dead Albatross bird with ingested plastic garbage Coastalcare.org | Kuta Beach Garbage, Bali Coastalcare.org | |
Illegal rubbish dumping on a ravine Murdoch University | Hawaii Shores USA Coastalcare.org | |
Polluted Badung River enters the bay Murdoch University | Bali's rivers are faced with a serious pollution problem, with
garbage piling up on the banks and chemicals polluting the water. The
Bali chapter of the Environmental Impact Management Agency foundin 2006
that dozens of rivers in the province had unhealthy levels of
pollution. Badung River, which leads to Suwung Dam, was found to be
contaminated by detergents, oil, nitrates and E. coli bacteria, which
can cause cholera and diarrhea.
Twenty-one other rivers in Bali were found to have pollution levels
ranging from minus 30 to minus 70, with 0 considered a safe level. This
island's rivers are being contaminated by both domestic and industrial
waste. Untreated domestic waste flows directly into the rivers. "The
level of BOD/COD in Bali's rivers is at unsafe levels. PlanetMole |
|
Two scavengers search for plastic garbage in Citarum River, Baleendah in Bandung on Sunday. The United Nations Environment Programme (UNEP) has declared the 270 kilometer river as the world's most polluted river. Jakarta Post | Photo: Manan Vastsyayana Coastalcare.org | |
Plastic in Trees Changzhi, Shanxi Province, China Coastalcare.org | The occurrence of significant forms of disease among wildlife can be an indication of deteriorating ecosystem health. Disease emergence is an early warning of challenges to the integrity of the biological systems that comprise ecosystem sustainability and provide for economic growth and healthy human populations. USGS | |
Agri-chemicals contribute to river/estuary pollution Murdoch University | Dumping of raw, untreated sewage at Suwung Murdoch University | |
A man picks through the rubbish in the Citarum river, Jakarta MailOnline | Kuta Beach, Bali Coastalcare.org | |
Florting debris in the ocean Coastalcare.org | North American Beach Litter Coastalcare.org | |
Seal Tangled in Garbage Coastalcare.org | Turtle Eats Plastic Coastalcare.org | |
Tourists returning from the Indonesian vacation isle of Bali carry home memories of green rice paddies, pounding surf and colorful Hindu ceremonies. What they leave behind is more alarming: an average of 11 lb. (5 kg) of waste per person per day, 10 times what the average Indonesian piles up.BaliFokus | Brownsville Texas Bans Plastic Bags Treehugger | |
Affects of Global Warming - Indonesia's rice has been farmed for generations; the basic rhythms of its paddies undisturbed by war or economic crisis. But now, something strange is happening. BBC News |
Apa yg harus kita perbuat ? ? ?
Visi:
Terciptanya Bali Bersih dan Hijau (Bali Clean & Green) 2013
Misi :
• Meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia dan kelembagaan dalam pengelolaan lingkungan secara terpadu;
• Meningkatkan kepedulian masyarakat dalam pengelolaan sampah/limbah skala rumah tangga dengan sistem 3-R (reduce, reuse, recycle);
• Mendorong pemanfaatan Produksi Bersih dan energi terbaharukan;
• Mengembangkan program aksi di bidang konservasi sumberdaya air dan pengendalian kerusakan lingkungan.
Tujuan :• Meningkatkan kepedulian masyarakat dalam pengelolaan sampah/limbah skala rumah tangga dengan sistem 3-R (reduce, reuse, recycle);
• Mendorong pemanfaatan Produksi Bersih dan energi terbaharukan;
• Mengembangkan program aksi di bidang konservasi sumberdaya air dan pengendalian kerusakan lingkungan.
Bali Green Province adalah komitmen Pemerintah Provinsi Bali bersama Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali, swasta, LSM, Perguruan Tinggi, sekolah, Desa Pekraman dan seluruh komponen masyarakat Bali, dengan segala daya dan upaya untuk mewujudkan Bali yang bersih, sehat, nyaman, lestari dan indah bagi generasi kini dan akan datang menuju tercapainya Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera (Bali Mandara).
Provinsi Bali memiliki luas wilayah ± 5.636,66 km2 atau 0,29% dari luas daratan Indonesia. Jumlah penduduk daerah Bali 3.409.845 jiwa (tahun 2008) dengan tingkat pertumbuhan 1,80% per tahun. Bali memiliki keterbatasan yang nyata terhadap ketersediaan sumber daya alam, akan tetapi memiliki kekhasan budaya daerah dan jasa lingkungan alam yang merupakan potensi dan andalan sebagai modal dasar pembangunan.
Prioritas pembangunan Daerah Bali diarahkan pada pembangunan ekonomi, meliputi bidang pertanian dalam arti luas, pariwisata, dan industri kerajinan. Oleh karena itu, pembangunan daerah digerakkan melalui 2 (dua) basis utama, yaitu sumber daya alam dan sumber daya manusia yang mempunyai kreativitas dan ketekunan yang cukup tinggi.
Pembangunan Daerah Bali berlandaskan pada kebudayaan yang dijiwai oleh Agama Hindu dengan filosofi Tri Hita Karana, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelestarian budaya, dan lingkungan hidup, guna menuju masyarakat yang maju, aman, damai dan sejahtera (Bali Mandara). Bali Green Province telah dicanangkan oleh Gubernur Bali pada tanggal 22 Pebruari 2010 bertepatan dengan pembukaan Konferensi UNEP ke-11 di Nusa Dua. Dan pada tanggal 20 Juli 2010 telah dilaksanakan workshop dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat, ada 3 (tiga) membahas peta jalan (road map) menuju Bali Green Province, antara lain :
1. Green Culture : Melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya (kearifan lokal) yang berwawasan lingkungan hidup, termasuk berbagai aktivitas keagamaan baik yang berskala kecil, menengah maupun besar.
Sasaran
- Pengembangan kurikulum yang berbasis lingkungan hidup.
- Mewajibkan setiap sekolah/perguruan tinggi untuk melakukan pengelolaan sampah yang meliputi pemilahan, komposting dan penyaluran sampah plastik/anorganik.
- Mendorong pengembangan teknologi sederhana ramah lingkungan.
- Mendorong setiap rumah tangga mengelola sampah dengan sistem 3-R (reduce, reuse, dan recycle).
- Mendorong setiap desa pekraman mengelola sampah upacara sesuai kaidah-kaidah lingkungan hidup.
- Mendorong setiap pura/kawasan suci menyediakan fasilitas sanitasi.
- Mengembangkan berbagai jenis tanaman upacara.
- Mendorong setiap desa pekraman/banjar melakukan pengelolaan sampah di wilayah masing-masing.
- Mengembangkan percontohan pengelolaan lingkungan melalui Desa Sadar Lingkungan Hidup.
- Menggali kearifan lokal dalam pelestarian lingkungan hidup.
- Meningkatkan kampanye pengelolaan lingkungan hidup melalui berbagai media.
- Memberikan insentif/reward bagi masyarakat peduli lingkungan.
Sasaran
- Mewajibkan setiap usaha dan/atau kegiatan untuk mengelola sampahnya melalui pemilahan, komposting dan penyaluran sampah plastik/anorganik.
- Melarang setiap usaha dan/atau kegiatan membuang limbah cair ke media lingkungan tanpa pengolahan terlebih dahulu.
- Mewajibkan setiap dealer kendaraan bermotor memberikan kontribusi dalam perbaikan kualitas udara.
- Mewajibkan setiap usaha dan atau kegiatan untuk melakukan usaha-usaha perindangan/penghijauan.
- Mewajibkan setiap usaha dan atau kegiatan melakukan efisiensi pemanfaatan energi tak terbarukan (fosil).
- Mendorong setiap usaha dan atau kegiatan mengembangkan energi terbarukan (air, angin, matahari, biomassa).
- Mewajibkan setiap usaha dan atau kegiatan untuk mengelola limbah B3 sesuai ketentuan berlaku.
- Mewajibkan setiap usaha dan atau kegiatan untuk melakukan produksi bersih (clean productivity).
- Mendorong setiap usaha dan atau kegiatan untuk melakukan sertifikasi usaha yang berwawasan lingkungan (ISO 14001).
- Mendorong setiap usaha dan atau kegiatan untuk melakukan upaya-upaya mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim.
Sasaran
- Mewujudkan Bali bebas sampah plastik 2013, melalui pemilahan, komposting dan penyaluran sampah plastik/anorganik.
- Meningkatkan tutupan vegetasi lahan melalui reboisasi dan penghijauan.
- Pelestarian kawasan sekitar danau, waduk dan mata air.
- Pengembangan program kali bersih (PROKASIH).
- Pengembangan program peringkat kinerja perusahaan (PROPER).
- Pengembangan laut dan pantai lestari (ICM).
- Pengembangan pelabuhan bersih (Bandar Indah).
- Pengembangan/pelestarian flora dan fauna langka.
- Peningkatan daerah resapan air hujan melalui sumur resapan dan biopori.
- Perluasan ruang terbuka hijau.
- Penataan dan perluasan sistem drainase.
- Optimalisasi instrumen lingkungan (AMDAL, UKL-UPL dan SPPL).
- Pengendalian kawasan rawan bencana (banjir dan tanah longsor).
- Pengendalian tata ruang.
- Penegakan hukum lingkungan.
- Penataan tempat pengolahan akhir (TPA) sampah.
- Pemantapan kelembagaan lingkungan hidup di Kabupaten/Kota.
- Pengembangan sistem manajemen informasi lingkungan hidup.
T : (0361) 225 663 F : (0361) 245 444
Sumber Artikel dan Foto :
Badan Lingkungan Hidup, Provinsi Bali
Indonesiaorganic.com
Posted by : Stefan Wahyudi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar